CONDENSATION TRAIL

    Saat numpang Boeing 777-300er-nya Saudi Airline 3 minggu lalu, terbaca pada ketinggian terbang 10000 m  suhu udara luar -50⁰ C. Wuih masyaAllah dingin banget! Saat masih ngajar saya sering gurau dalam kelas. Seandainya pada ketinggian jelajah pesawat, dan kalian sebagai penumpang bisa atau boleh membuka jendela dan buang ingus. Maka yang nyemprot dari hidung kalian bukan ingus cair. Tapi ingus beku putih memanjang jatuh “nylorot” ke bumi! Itu namanya “es ingus”!  Bayangkan dengan “phenomena contrail”  yang nampak seperti asap putih memanjang menyembur keluar dari cerobong mesin dari pesawat yang sedang terbang tinggi. Bagaimana “contrail” terbentuk? Setiap pembakaran fuel selalu disertai dengan emisi berupa uap air. Saya sendiri pernah melakukan percobaan di Laburaturium dengan alat “Bomb Calorimeter” Memang benar bahwa setiap pembakaran fuel selalu ada hasil ikutan berupa uap air. Lha uap air yang keluar dari cerobong mesin saat ketemu udara dingin yang "njekut" (misal -50⁰ C), maka uap air akan membeku dalam hitungan detik. Nggak pakai lama! Karena pembakaran terus menerus terjadi dalam engine yang disemburkan lewat cerobong mesin, maka pembekuan juga berlangsung terus menerus. Jadinya membentuk benda seperti asap dengan jejak memanjang “putih memplek” warnanya.  Itu bukan asap! Tapi “contrail” singkatan dari “condensation trail”.  Yaitu air beku (es) bentuk memanjang yang ke luar dari exhaust engine pesawat. Itu terjadi pada pesawat-pesawat komersial yang terbang tinggi, dan banyak kita saksikan di daerah subtropik. 

 

Condensation Trail

     Phenomena ini berbeda dengan "smoke trail". Kalau "smoke trail" sengaja dibuat untuk pesawat-pesawat dalam tim aerobatik seperti "Red Arrows", "Blue Angles", "Black Eagles", ataupun "Jupiter Aerobatic Team".   Tujuannya untuk menambah daya tarik dengan membuat jejak asab yang berwarna-warni ....... 

 Smoke Trail